Co-Founder Evos, Hartman Harris, menyebut perkembangan pesat E-Sports membuat tim-tim di Indonesia bisa menjadi penyambung antara pengiklan produk dengan generasi millenials yang memang menjadi konsumen E-Sports. Evos kini memiliki 80 pemain profesional E-Sports di sejumlah negara.
"Kami belajar banyak dari brand luar negeri seperti Manchester United, Liverpool, dan masih banyak lagi, untuk bisa mempelajari apa yang dibutuhkan di sini. Kami berawal dari sebuah tim DOTA, tapi sekarang kami punya 80 pro players di beberapa negara," ujar Hartman.
"Berawal dengan passion bermain game, kami mengawali dengan menjadi tim E-Sports. Namun, kami tahu ada potensi untuk menjadi perusahaan seperti yang kami lakukan sekarang. Tujuan kami adalah menjembatani antara brand yang ada dengan millenials. Kami memproduksi konten untuk bisa digunakan oleh brands. kami menggunakan beberapa influencer untuk membuat campaign untuk brands yang ada," urai dia.
Pesatnya perkembangan E-Sports di Indonesia juga dirasakan NimoTV yang menjadi sebuah media live streaming E-Sports di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Country Manager NimoTV, Indonesia, Frissilia Anggraini, menyebut perkembangan sangat pesat dirasakan dalam dua bulan terakhir.
"Untuk live streaming gaming kami bekerja sama dengan banyak tim. Kami menyediakan banyak wadah untuk penggemar games. Dalam waktu dua bulan perkembangannya sangat pesat. Dari NimoTV dalam dua bulan ini secara global bertumbuh 300 persen berkat live streaming gaming," ujar Frissilia Anggraini, yang menyebut konten Mobile Legends menjadi yang paling memiliki keterikatan dengan komunitas.
Founder & CEO FamousID, Aoura L Chandra, yang menjadi moderator dalam sesi E-Sports dalam Unilever Inspirations Day 2018 itu, mengakui E-Sports telah diterima dengan sangat baik di Indonesia. Aoura juga yakin profesi pemain E-Sports di Indonesia sangat bagus di Indonesia dengan perkembangan yang pesat.
"Kita semua bahas E-Sports dan melihat bagaimana itu bisa merajalela pada 2019 nanti. Melalui Asian Games, E-Sports mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Indonesia. Asian Games memang merupakan katalis pengakuan pemerintah terhadap E-Sports," ujar Aoura.
"Menjadi atlet E-Sports di Indonesia sangat menjanjikan. Bahkan ada atlet E-Sports Indonesia yang bisa membeli sebuah Ferrari dari hasil kerja keras bermain E-Sports. Saya bisa yakinkan menjadi atlet E-sports sama terhormatnya dengan menjadi atlet olahraga. E-Sports akan menjadi sebuah kategori yang mendapatkan sorotan pada 2019," lanjutnya.
No comments:
Post a Comment