Liputan6.com, Pangandaran - Analisis Departemen Politik dan dan Pemerintahan UGM menunjukkan percakapan mengenai sikap golongan putih (golput) di media sosial terpusat di Pulau Jawa. Berdasarkan Analisis Big Data di Twitter menunjukkan, potensi golput paling tinggi ada Jawa Barat dengan prosentase 21,60 persen.
Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi menilai, golput menjadi hal biasa yang selalu muncul jelang pemilihan umum. Namun, politikus Golkar itu beranggapan, jumlahnya bakal berkurang pada hari pemilihan.
"Biasanya isu itu hanya sampai sebelum pemilihan," kata Dedi, di Lapangan Boulevard Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019).
Dia meyakini, angka golput di Jawa Barat lebih kecil dibanding saat pemilihan kepala daerah.
"Misalnya pemilihan gubernur, pemilihan kepala daerah kabupaten kota itu relatif rata-rata di atas 55 persen (partisipasi politik) hingga 70 persen," jelas Dedi.
Sebagai catatan, pilkada serentak di Jawa Barat angka partisipasi masyarakat cukup tinggi. Mencapai angka 73 persen.
"Saya pikir angka demokrasi di Indonesia angka demokrasi yang terbaik di dunia," tambah Dedi.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
No comments:
Post a Comment