Pages

Thursday, September 27, 2018

Menteri PPN Usul Jenjang Karir PNS Seperti di Militer

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menilai harus ada perbaikan jenjang karir Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut bertujuan agar dari segi kompetensi dan pengembangan karir ASN bisa mengalami kemajuan.

Dia mengaku telah mengusulkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( PANRB) Asman Abnur agar jenjang karir ASN disamakan dengan jenjang karir di militer.

"Kalau kita ingin ASN kita itu mau maju lebih cepat, makin kompeten, saya bilang Pak Menpan kan polisi. Bagaimana kalau bapak sebagai Menpan mulai berpikir pengembangan karir di ASN itu seperti militer atau TNI atau Polri," kata dia dalam acara Rakornas dan Workshop Rencana Pengembangan SDM ASN Pembangunan, di kantornya, Kamis (27/9/2018).

Dia mengungkapkan, saat ini jenjang karir di ASN adalah jabatan mengikuti pangkat. Sebaliknya di militer, pangkat mengikuti jabatan.

Bambang mencontohkan saat dirinya pernah menjabat sebagai kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) namun hanya sebagai pelaksana tugas (Plt) bukan secara definitif. Sebab salah satu syarat menduduki jabatan tersebut adalah harus ASN golongan 4C.

"Kalau saya analogikan kan kalau di kita di ASN kita itu jabatan ngikutin pangkat, jadi saya tuh pernah jadi eselon 1 tapi gak pernah definitif karena ketika di eselon satu kepala BKF saya masih (golongan) 3C. Kemudian tahun pertama langsung naik 3D, naik lagi ke 4A," ujarnya.

Dengan birokrasi seperti itu, lanjut dia, akan terjadi banyak orang bertalenta dan berbakat namun tidak bisa tersalurkan sebab terkendala pangkat.

"Nah, itu terjadi karena tadi, meskipun saya dianggap mampu oleh menteri keuangan pada waktu itu menjadi kepala BKF pangkat saya 3C. Jadi saya tidak bisa jadi kepala BKF yang definitif. Dan kebetulan saya dapat 4C yang menjadi syarat, saya sudah jadi wakil menteri, ketika saya sudah gak butuh lagi pangkat tersebut. Artinya apa ? kita kurang progresif," kenangnya.

Dia membandingkan kondisi tersebut berbanding terbalik dengan jenjang karir di militer, di mana pangkat mengikuti jabatan. Ini artinya, saat orang tersebut menduduki jabatan baru maka otomatis pangkatnya akan ikut naik.

"Nah kalau ditempat Pak Menpan (Asman), TNI dan Polri terbalik, pangkat mengikuti jabatan. Jadi kalau orang tersebut mau diangkat jadi posisi misalnya kalau di level polisi itu Kabareskrim atau eselon 1 kan bintang 3 ya, ya yang naik bintang 2 nya. Jadi dia nggak nyari mana bintang 3 yang ada baru jadi kepala bareskrim, tapi bintang 2 yang emang udah dianggap bisa ya langsung naik (pangkatnya) jadi bintang 3," ungkap dia.

Bahkan, di militer bisa terjadi loncatan pangkat dari bintang 2 ke bintang 4. "Bisa terjadi di sana dan itu bukan rekayasa bahwa ada yang tadinya bintang 2 mau langsung dipromosikan jadi kepala staf atau Jadi yang bintang 4. Karena nggak bisa melompat dari bintang 2 ke 4 maka dinaikkan dulu jabatannya, dinaikkan dulu ke jabatan bintang 3 ya mungkin hanya seminggu atau 10 hari kemudian menjadi kepala staf. Nah itu kelihatannya kayak main-main, padahal benar. karena kalau kita nyari pemimpin gak main-main," dia menandaskan

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2zxJ5Oc

No comments:

Post a Comment