Pages

Sunday, November 11, 2018

Ingin Jadi Capres, Pria Ini Janji Kasih Rp 14,6 Juta per Bulan Bila Menang

Liputan6.com, New York - Presiden Donald Trump tampaknya bakal menemui lawan politik yang berat. Pengusaha bernama Andrew yYang dari New York, berjanji akan memberikan sejumlah duit kepada seluruh rakyat Amerika Serikat (AS) bila terpilih menjadi presiden pada pemilu 2020.

Dilansir dari CNBC, Minggu (11/11/2018), penduduk berumur 18 - 64 tahun akan mendapat cek senilai USD 1.000 tanpa syarat dari pemerintah. Pria kelahiran New York itu percaya pemerintah sebetulnya bisa melakukan itu. Duit yang dijanjikan sebesar USD 1.000 atau setara Rp 14,6 juta (USD 1 = Rp 14.664).

"Cara yang paling langsung dan konkrit untuk pemerintah agar meningkatkan kehidupan Anda adalah mengirim cek senilai USD 1.000 per bulan dan membiarkanmu memakainya di cara yang paling menguntungkan," ujarnya melalui situs kampanyenya.

Program yang ia sebut Freedom Divident (dividen kemerdekaan) merupakan salah satu kebijakan utama Yang. Pembagian duit ini merupakan jenis kebijakan pembayaran pendapatan dasar universal (universal basic income/UBI).

Pembayaran UBI itu dianggap akan memberi dampak positif di bermacam sektor dan menghilangkan kemiskinan tanpa melukai ekonomi. Pasalnya, tak mungkin orang berhenti aktif bekerja dan hanya mengandalkan USD 1.000.

"Uang itu akan membuat perbedaan besar untuk para keluarga, tetapi tidak sampai membuatnya keluar kerja," ucap Yang. Pertimbangan lainnya adalah meningkatnya otomatisasi dalam industri pekerjaan, sehingga rakyat butuh insentif.

Duit itu pun akan bersumber dari pajak perusahaan-perusahaan yang mendapat keuntungan paling banyak dari otomatisasi.

Rencananya, kandidat yang menjanjikan duit ini akan mencalonkan diri lewat Partai Demokrat. Akan tetapi, dia kerap juga mengkritik Partai Demokrat, Partai Republik, dan Presiden Donald Trump.

"Orang-orang yang berpikir penawar untuk Donald Trump adalah anggota Demokrat yang membosankan dan generik adalah tidak paham masalahnya. Dia (Trump) adalah tanda dari kegagalan institusional yang besar. Di kedua sisi (konservatif dan liberal)," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2T2rA0g

No comments:

Post a Comment